Peneliti asal Jerman telah
menciptakan aplikasi “Loss of the Night” yang dapat menghitung jumlah bintang di langit. Aplikasi yang
berjalan di Android ini akan digunakan oleh
para ilmuwan untuk memahami polusi cahaya di seluruh dunia.
aplikasi ini akan mengevaluasi kecerahan langit (skyglow) di seluruh dunia. Sebab, para peneliti mencatat bahwa satelit yang mengamati Bumi di malam hari hanya mengukur cahaya yang memancar ke langit.
Sehingga, data dari satelit hanya dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa terangnya langit Bumi pada malam hari. Sebaliknya, aplikasi ini dapat memetakan distribusi dan perubahan kecerahan langit. Selain itu juga, memungkinkan para ilmuwan menyelediki kaitannya dengan kesehatan, keanekaragaman hayati, pemborosan energy dan faktor lainnya.
“Banyaknya jumlah cahaya yang dilepaskan ke atmosfer Bumi dapat berpengaruh pada perubahan ekosistem di seluruh dunia. Bahkan, bisa jadi juga berdampak pada kesehatan kita. Sayangnya, kami masih memiliki sedikit informasi tentang jumlah cahaya dalam di suatu daerah pada malam hari,” ungkap peneliti dari Leibniz-Insitute of Freshwater Ecology and Inland Fisheries (IGB), Dr. Annete Krop.
Aplikasi Loss of the Night akan bekerja dengan cara meminta penggunanya untuk mencatat pola bintang yang terlihat. Dengan begitu, para peneliti dapat mempelajari berapa banyak bintang yang terlihat di lokasi itu dan menentukan seberapa terang bintang-bintangnya.
“Dengan aplikasi, masyarakat dari seluruh dunia dapat mengumpulkan data tentang skyglow tanpa memerlukan peralatan yang mahal,” ucap salah seorang dari departemen pendidikan dan penelitian Jerman (BMBF), Fabian Kohler.
Sehingga, dengan menggunakan aplikasi ini pengguna dapat membandingkan tingkat kecerahan langit di lokasi merka dengan lokasi lain. Disamping itu, pengguna juga dapat mempelajari nama-nama beberapa rasi bintang yang terlihat.
aplikasi ini akan mengevaluasi kecerahan langit (skyglow) di seluruh dunia. Sebab, para peneliti mencatat bahwa satelit yang mengamati Bumi di malam hari hanya mengukur cahaya yang memancar ke langit.
Sehingga, data dari satelit hanya dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa terangnya langit Bumi pada malam hari. Sebaliknya, aplikasi ini dapat memetakan distribusi dan perubahan kecerahan langit. Selain itu juga, memungkinkan para ilmuwan menyelediki kaitannya dengan kesehatan, keanekaragaman hayati, pemborosan energy dan faktor lainnya.
“Banyaknya jumlah cahaya yang dilepaskan ke atmosfer Bumi dapat berpengaruh pada perubahan ekosistem di seluruh dunia. Bahkan, bisa jadi juga berdampak pada kesehatan kita. Sayangnya, kami masih memiliki sedikit informasi tentang jumlah cahaya dalam di suatu daerah pada malam hari,” ungkap peneliti dari Leibniz-Insitute of Freshwater Ecology and Inland Fisheries (IGB), Dr. Annete Krop.
Aplikasi Loss of the Night akan bekerja dengan cara meminta penggunanya untuk mencatat pola bintang yang terlihat. Dengan begitu, para peneliti dapat mempelajari berapa banyak bintang yang terlihat di lokasi itu dan menentukan seberapa terang bintang-bintangnya.
“Dengan aplikasi, masyarakat dari seluruh dunia dapat mengumpulkan data tentang skyglow tanpa memerlukan peralatan yang mahal,” ucap salah seorang dari departemen pendidikan dan penelitian Jerman (BMBF), Fabian Kohler.
Sehingga, dengan menggunakan aplikasi ini pengguna dapat membandingkan tingkat kecerahan langit di lokasi merka dengan lokasi lain. Disamping itu, pengguna juga dapat mempelajari nama-nama beberapa rasi bintang yang terlihat.
0 komentar:
Posting Komentar